Sejarah Akademi Kebidanan Nusantara Indonesia Lubuklinggau telah mempersiapkan program pendidikan vokasi dan akademik, baik secara fisik maupun non fisik. Program ini mencakup peningkatan jumlah siswa, pelatihan dosen, dan aspek lain. Dengan mendirikan Akademi Kebidanan Nusantara Indonesia Lubuklinggau, Yayasan telah memberikan kontribusi yang signifikan kepada masyarakat dalam hal pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas, terutama jika lulusan-lulusan tersebut dapat diandalkan dalam pengabdiannya kepada bangsa dan negara dan mampu memberikan sumbangan pikiran yang inovatif, dinamis, dan aplikatif. Namun, Akademi Kebidanan Nusantara Indonesia Lubuklinggau masih perlu meningkatkan beberapa aspek, terutama karena terlihat adanya persaingan antar perguruan tinggi. Hal ini diperlukan untuk memastikan bahwa perguruan tinggi tersebut dapat menjadi lebih menonjol dan berkembang di masa depan. Untuk memenuhi tuntutan pembangunan yang sarat dengan berbagai masalah dan persaingan di masa mendatang, Akademi Kebidanan Nusantara Indonesia Lubuklinggau akan beralih ke sistem pengelolaan yang lebih sungguh-sungguh, terpadu, dan berkesinambungan. Dengan kata lain, untuk mengatasi tantangan dan peluang pembangunan nasional di era perdagangan bebas, pendidikan tinggi harus dikelola secara profesional melalui sistem manajemen profesional. Pengelolaan yang lebih teratur, terencana, terprogram, didukung oleh rencana pembiayaan untuk inovasi sarana dan prasarana, dan pembinaan tenaga kerja yang memiliki kemampuan manajerial dan akademik di tingkatnya masing-masing, dan didukung oleh peningkatan kesejahteraan karyawan didefinisikan sebagai profesional. Oleh karena itu, semua bakat yang ada di Akademi Kebidanan Nusantara Indonesia Lubuklinggau yang terlibat dalam manajemen perguruan tinggi diharapkan dapat menjalankan pekerjaan dan tanggung jawab mereka dengan sungguh-sungguh dan berkelanjutan. Berkelanjutan didefinisikan sebagai ketika strategi dan kebijaksanaan yang ditetapkan secara kolektif dapat diterapkan secara konsisten dan sesuai dengan keinginan masyarakat. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa strategi dan kebijaksanaan tersebut akan diterapkan dan bertahan di masa depan. Walaupun ada beberapa perubahan, sifatnya adalah penyesuaian dengan perkembangan waktu atau koreksi atas penyimpangan yang terjadi dalam perjalanan waktu. Sistem manajemen Akademi Kebidanan Nusantara Indonesia Lubuklinggau saat ini dianggap belum memenuhi standar profesional atau belum memenuhi persyaratan sepenuhnya. Oleh karena itu, diperlukan penyesuaian, penyempurnaan, dan penyusunan rencana dan inisiatif yang lebih kuat. Dari diskusi di atas, menjadi jelas bahwa untuk menerapkan sistem manajemen yang profesional, perguruan tinggi harus memiliki visi dan misi yang jelas dan tegas. Ini akan memungkinkan perguruan tinggi untuk mencapai tujuan dan sasaran yang lebih luas. Sesudah itu, strategi dan kebijaksanaan yang akan digunakan, termasuk kebijaksanaan yang digunakan sebagai landasan, harus disusun dan dirumuskan. Berdasarkan informasi ini, dapat dibuat rencana jangka panjang (Rencana Induk), jangka sedang (Rencana Strategis), dan jangka pendek (Rencana Operasional), yang masing-masing berfokus pada tujuan jangka pendek. Anggaran dibuat untuk setiap program ini, terutama yang jangka pendek (tahunan). Oleh karena itu, tidak ada kegiatan yang tidak terprogram, dan tidak ada program yang tidak memiliki anggaran. Anggaran diterjemahkan ke dalam anggaran pembangunan atau investasi untuk program yang berkaitan dengan meningkatkan daya tampung, kualitas, dan efisiensinya sesuai dengan kebutuhan atau tuntutan masyarakat. Dengan kata lain, untuk mempercepat kemajuan dan kemajuan Akademi Kebidanan Nusantara Indonesia Lubuklinggau di masa depan, diperlukan rencana, program, dan pembiayaan untuk investasi sistem manajemen profesional yang mempertimbangkan “feasibility” dan “daya guna”nya yang lebih berhasil.